Tiba-tiba teringat waktu masih jadi anak SMP dulu. Dengan jilbab dan baju kurung putih plus rok biru dongker-terkadang jilbab berganti kuning jika sedang na'as tercatat sebagai pelaku mahkamah bahasa- berlari-lari menuju kelas sebelum dilibas ustazah karena terlambat.

Saat masih punya jadwal sekolah sore dengan seragam krem-marun, belajar dengan terkantuk-kantuk berat. Berusaha mencerna segala urusan nahwu-sharaf, muthalla'ah dengan mata merah dan hampir tekatup. Maka mulailah mencelupkan jari ke air dan menetesinya ke mata, atau akan kuminta teman sebangkuku mencubit2 telapak tangan bagian atas, merah2 tanganku dibuatnya. Tapi resep itu manjur sekali. Mata akan terbuka lebar selama 10 menit, lalu ia akan kembali berat, seperti ada 10 buku nahwu-sharaf yg bergelantungan.

Hanya sedikit pelajaran sore yang akan membuatku duduk tegak-tegak.

Pertama, imla'.
Bukan hanya soal ustad wali kelasku yg ramah luar biasa itu yg membuatku suka pelajaran satu ini. Tapi juga karena menurutku pelajaran ini gampang, hanya mendengar lalu menuliskan. Tapi hey! ternyata aku salah! karena ternyata yang terdengar kadang-kadang sulit dituliskan, juga karena jarak antara satu kata yang dibacakan ustad dgn kata yang lain punya limit waktu. Haha.


Kedua, mahfudzat (pribahasa arab).
Ini, ini..(eceknya speechless,haha) adalah pelajaran favorit. Ustad Te, yang berperawakan kecil tapi punya gaya mengajar yang menyenangkan sekali dan juga rapi jali itu membuatku jatuh cinta dgn pelajaran ini. Walaupun harus hapal menghapal pribahasa arab beserta artinya, aku akan berusaha mati2an. Walaupun gak jarang sampe jadwal setoran, byk pribahasa yang sudah benar2 berada di luar kepala alias lupa,haha. Jangan tanya berapa byk mahfudzat yang masih bersarang di kepalaku, gak nyampe 10 -_-.



3 tahun di asrama dengan prestasi 5 kali terlibat menjadi tersangka mahkamah lughah alias mahkamah bahasa, membuatku memutuskan segera hengkang dari sana, kembali ke rumah dan melanjutkan sekolah yang gak pake embel2 asrama,semacam kapok ceritanya,haha. Lalu beberapa bulan di rumah, tiba2 kangen lah sama suasana asrama dengan teman2 yang 24 jam selalu ada. Maka aku pun tiba2 jadi melow, nangis bombay sambil mandangin halaman rumah yang diguyur hujan, ada suara geluduk plus sendiri pulak..(ini nangis krn sendiri dan takut geluduk atau emang kangen sih?)


Dan..semacam tersadarkan kalo misalnya aku bersabar sedikit saja dgn mahkamah lughah dan kakak2 OPDM yang sering bikin sebel, mungkin aku masih bersama teman2 24 jam-ku itu.

Juga ternyata semua yang kita hadapi, semua yang kita jalani memang butuh kesabaran. Bahkan mempelajari imla' dan mahfudzat yang begitu favorit buatku juga butuh kesabaran.

Sabar adalah kunci segalanya. Kalo gak, coba bayangin kalo ibu2 kita gak sabar mengandung kita 9 bulan dengan sakit yang makin bertambah2, bisa2 kita gak dsini sekarang alias gak lahir. Mmm..misalnya lagi, urusan menikah, kadang bersabar lebih baik, karena ternyata banyak diluar sana org2 menikah di umur yang gak muda lagi. 26? banyak yang 28, bahkan 40 thn. Kenapa tidak bersabar sedikit lagi?
Pastinya setelah menikah, dikaruniai anak2 dan menjadi madrasah pertama bagi mereka, maka pastinya butuh sabar yang EKSTRA yang mgkin baiknya dipupuk dari sekarang.


daaaaaaaaaaaan..ini lagi dusahakan semoga bisa sabar setahun lagi kuliah dsini, karena oh karena belajar pelajaran eksak kek gini bukan aku banget. Aku lebih suka mengutak-atik dapur, bikin eksperimen di dapur itu lebih menyenangkan. Walapun hasil makanannya bs bikin biru2 org serumah, atau makanan itu akan teronggok tanpa ada yg nyentuh selama seminggu -_-.

Lalu, yang kesesat di note ini maap yaah, note ini emang random. Awalnya direncakan bertema 'sabar' waktu ditulis di 15 ramadhan lalu, tp seiiring berjalannya waktu ternyata note ini mengalami penyimpangan setelah diedit hari ini. Demikian.



*Dorm, 24 July - 15 Agustus '13

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Yang Punya...

Foto saya
A wife and insya Allah a future mother :D. Small figure, suka jalan2 ke alam terbuka, tp jg suka mendekam drumah dgn setumpuk film n buku. Kadang kalo lagi kumat juga suka berbuat hal2 gila bareng anak2 dodol :D. Oia, saya juga suka banget sama suami saya *eh, itu mah harus yak :p Ex.mahasiswi Mipa Matematika, yg sedang awut-awutan menimba ilmu lagi di negeri formosa, berasa salah jurusan (wktu S1 merasa gini juga sih) tapi ya wes dilanjutkan aja, sejak kapan sih punya ilmu itu ngerugiin :D a life, sky, photography and Pepnosaurus lover ^_^

Followers